Inilah Tata Cara Mandi Junub Khusus Wanita Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
Selasa, 25 Februari 2020
Ada berbagi kesempatan ini yang berjudul Tata Langkah Mandi Junub Spesial Wanita Sesuai sama Tuntunan Rasulullah, saya sudah sediakan info dari pertama hingga akhir yang dirangkum dari beragam sumber.
Semoga isi tulisan yang saya catat ini bisa anda mengerti. Baiklah Teman dekat, segera saja ni dia infonya.
Setiap wanita, yang telah baligh, sudah pasti bakal memperoleh siklus bulanan yang tetaplah, menstruasi. Usai menstruasi, seseorang Muslimah diharuskan mandi junub atau masyrakat kita menyebutnya keramas.
Untuk yang telah menikah, mandi junub kelihatannya nyaris mustahil dikerjakan sebulan sekali. Mungkin saja sepekan sekali. Mungkin saja satu hari sekali. Nah, bagaimana seseorang Muslimah mesti lakukan mandi junub?
Tata langkah mandi untuk wanita, dibedakan pada mandi junub serta mandi sesudah haid atau nifas. Untuk tata langkah mandi junub untuk wanita, sama juga dengan tata langkah mandi untuk lelaki, seperti yang sudah diterangkan diatas.
Cuma saja, wanita yang mandi junub dibolehkan untuk menggelung rambutnya, seperti dijelaskan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau ajukan pertanyaan:
“Wahai Rasulullah, saya seseorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah saya mesti buka gelungan rambutku saat mandi junub? ”
Beliau menjawab: “Jangan (anda buka). Cukup anda menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, lalu guyurlah kepala serta tubuhmu dengan air, hingga anda sudah suci. ” (HR. Muslim no. 330).
Serta ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Kami (istri-istri Nabi) jika salah seseorang di antara kami junub, jadi dia mengambil (air) dengan ke-2 telapak tangannya tiga kali lantas menyiramkannya diatas kepalanya, lalu dia mengambil air dengan satu tangannya lantas menyiramkannya ke sisi badan kanan serta dengan tangannya yang lain ke sisi badan yang kiri,” (HR. Bukhari : 277 serta Abu Dawud : 253).
Di bawah ini, ringkasan tata langkah mandi junub seseorang Muslimah yang disunnahkan yaitu seperti berikut
Kemauan (Menurut beberapa ulama kemauan itu tempatnya di hati). Membersihkan tangan terlebih dulu sejumlah tiga kali sebelumnya tangan itu dimasukkan dalam bejana atau sebelumnya mandi.
Bersihkan kemaluan serta kotoran yang ada dengan tangan kiri. Membersihkan tangan sesudah bersihkan kemaluan dengan menggosokannya ke tanah (atau lantai) atau mungkin dengan memakai sabun.
Berwudhu dengan wudhu yang prima seperti saat akan shalat. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
Mengguyur air pada kepala sejumlah tiga kali sampai hingga ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya serta menyela-nyelanya (Tak harus untuk wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
Mengguyur air ke semua tubuh diawali dari segi yang kanan kemudian yang kiri.
Sesaat untuk mandi lantaran haidh serta nifas, tata langkahnya sama juga dengan mandi junub tetapi ditambahkan dengan banyak hal di bawah ini:
1. Disarankan Memakai Sabun
Hal semacam ini berdasar pada hadis Aisyah radhiallahu ‘anha, yang ajukan pertanyaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai mandi wanita haid. Beliau menerangkan:
“Kalian sebaiknya mengambil air serta daun bidara, lantas wudhu dengan prima. Lalu menyiramkan air pada kepalanya, lantas menggosok-gosoknya agak keras sampai meraih akar rambut kepalanya. Lalu menyiramkan air pada kepalanya. Lalu engkau mengambil kapas bermisik, lantas bersuci dengannya. ” (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332)
2. Melepas Gelungan, Hingga Air Dapat Masuk ke Pangkal Rambut
Hadis diatas adalah dalil dalam soal ini: “lantas menggosok-gosoknya agak keras sampai meraih akar rambut kepalanya…”
Hadis ini tunjukkan kurang dengan cuma mengalirkan air seperti mandi junub, tetapi juga harus digosok, seperti orang keramas menggunakan shampo.
Sumber: duniavvanita.com