Predator Anak di Pasuruan Diciduk Polisi, Penyuka Sesama Jenis, Kelabui Anak SMA Dengan Hipnotis
Ditulis
Admin
Kamis, 19 Maret 2020
Sosok Predator Pedofilia di Pasuruan akhirnya terungkap.
Satreskrim Polres Pasuruan mengamankan seorang terduga pelaku penculikan, penyekapan dan pencabulan yang sempat terjadi di wilayah hukum Polres Pasuruan.
Tersangka Mustofa (47) alias Musdalifa diamankan di rumahnya, Dusun Kenayan, Desa Sumberagung, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Dari pria tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti satu set kartu remi dan satu set kartu lentrek atau kartu yang digunakan untuk menghipnotis korbannya yang dikemas di kantong warna hijau yang bertulisan huruf Arab.
Mustofa diduga adalah predator pedofilia.
Dalam kasus ini, Mustofa diduga kuat menculik, menyekap dan mencabuli STN, remaja yang masih duduk di bangku SMA di Kota Pasuruan.
Dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Pasuruan, Selasa (17/3/2020), Mustofa seolah-olah tak pernah menyesali perbuatannya meski pernah menculik, menyekap dan melakukan pencabulan sejenis kepada STN.
Ia bahkan tertawa ceria saat difoto dan direkam oleh media yang hadir dalam konferensi pers tersebut. Ia tetap terlihat percaya diri.
Sepintas, memang gaya dan pembawaannya mirip perempuan, centil dan kemayu sekali.
Dalam konferensi pers tersebut, Mustofa pun mengungkapkan beberapa pengakuan hingga sedikit menceritakan masa lalunya kepada media.
Mulai Menyukai Laki-lakiSemenjak jadi korban pencabulan, Mustofa mengaku rasa menyukai dan mencintai terhadap perempuan perlahan sirna.
Ia mulai menyukai laki-laki. Ia juga mulai menyukai busana perempuan.
Bahkan, ia secara perlahan memulai memakai baju perempuan.
Perubahan yang terjadi pada diri Mustofa pun ditentang oleh orangtuanya.
Bahkan Mustofa mengaku pernah dihajar oleh orangtuanya karena kerap memakai baju perempuan.
“Saya pernah dihajar sama orang tua saya karena suka dan sering memakai baju perempuan. Saya dimarahi habis – habisan sama bapak saya. Saat kecil, saya tidak bisa berontak dan patuh terhadap orang tua,” jelasnya.
Sumber: tribunnews.com