Tes Corona Digratiskan Untuk 575 Anggota DPR dan Keluarga, INDEF: Tontonan yang Sakiti Hati Rakyat

Kontroversi datang dari informasi bahwa 575 anggota DPR RI ditambah anggota keluarganya yang akan mendapatkan tes corona secara gratis.
Diberitakan di Kompas TV, Selasa (24/3/2020), seluruh anggota DPR RI akan menjalani tes Covid-19.
Terlebih empat anggota keluarga, belum termasuk asisten rumah tangga dan ajudan juga akan dilakukan tes serupa.
Sehingga diprakirakan total akan dilakukan sekitar 2 ribu tindakan tes corona untuk kalangan DPR RI.
Keputusan tersebut dinyatakan dalam satu dari  simpulan rapat badan musyawarah (bamus) DPR RI.
“Seluruh anggota DPR RI dan keluarga, yang mendapatkan asuransi Jasiondo, akan menjalani tes Covis-19 yang akan di lakukan di (kompleks DPR) Kalibata dn Ulujami,” demikian bunyi dari bamus tersebut.
Poin tersebut telah dikonfirmasi oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Sabtu (21/3/2020) kepada tim Kompas TV.
Informasi tersebut kemudian menimbulkan kontrovesi bahkan di kalangan sesama anggota dewan maupun masyarakat.
Padahal sebelumnya dikatakan rapid tes corona atau Covid-19 hanya akan dilakukan pada mereka yang memiliki gejala penyakit tersebut.
Atau bagi mereka yang memiliki riwayat perjalanan di kawasan maupun melakukan kontak langsung dengan penderita yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sehingga masyarakat menilai apa yang dilakukan oleh DPR RI tersebut kurang elok.
Pasalnya masih banyak orang yang lebih membutuhkan terlebih para ODP dan PDP kasus virus corona yang setiap hari terus bertambah.
Sedangkan alat tes Covid-19 baik rapid maupun swab cukup sulit ditemukan dan mahal.
Tanggapan INDEFPendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini memberikan tanggapannya terkait tes corona gratis untuk anggota DPR RI dan keluarga.
Dikutip dari Kompas.com, Didik menilai bahwa rencana tersebut akan melukai hati rakyat Indonesia.
Menurut Didik, keistimewaan semacam itu tidak layak dipertontonkan pada publik.
“Semestinya diam, tidak memberikan tontonan yang menyakiti hati rakyat, jika tidak bisa berbuat untuk rakyat,” kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Didik mengakui pengadaan fasilitas tersebut bukan perkara uang semata. Namun, menurutnya sikap tersebut bertentangan dengan etika dan moral.
“Sebenarnya fasilitas (tes corona gratis) itu tidak seberapa, tidak mahal, tetapi pelajaran moralnya sangat mahal, bersamaan dengan komunikasi yang buruk ke publik,” ucapnya.
Didik juga menilai, di saat genting seperti sekarang seharusnya anggota DPR lebih mendahulukan kepentingan rakyat.
Terlebih tak seharusnya mempertontonkan fasilitas istimewa yang diterima sebagai anggota DPR RI.
“Inisiatif individu keluarga saja tidak perlu mempertontonkan fasilitas istimewa untuk wakil rakyat ketika duka rakyat begitu mendalam,” ucap Didik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel