DN, ibu rumah tangga berusia 28 tahun di Aceh Timur, diperkosa oleh residivis yang dikeluarkan dari penjara seumur hidup saat pandemi virus corona covid-19.
Tak hanya itu, Rangga, anak DN yang berusia 9 tahun tewas dibunuh oleh pelaku saat berusaha melindungi sang bunda. Mayat Rangga dimasukkan karung goni dan dilarung ke sungai.
Aksi keji tersebut dilakukan Samsul Bahri, residivis asal Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Selang sepekan, Samsul tewas mengenaskan di dalam sel tahanan Polres Langsa, Minggu (18/10/2020) dini hari.
“Dia meninggal di dalam selnya,” kata Kapolres Langsa Langsa Ajun Komisaris Besar Giyarto melalui keterangan tertulis yang didapat Suara.com, Minggu siang.
Hingga kekinian, belum diketahui pasti penyebab kematian Samsul Bahri.
Namun, kata Giyarto, pelaku perbuatan keji itu sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit karena tidak mau makan maupun minum.
Samsul juga sempat dinyatakan sembuh oleh tim dokter sehingga bisa dibawa kembali ke sel tahanan.
“Tapi, ketika mau kami bawa lagi ke rumah sakit kaena masih tak mau makan atau minum, dia sudah meninggal,” kata Giyarto.
Sebelumnya diberitakan, kisah memilukan terjadi di Aceh Timur, yakni bocah berusia 9 tahun bernama Rangga tewas bersimbah darah dibunuh saat melawan pelaku pemerkosa ibunya.
Hal itu terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Jumat (9/10) malam jelang dini hari.
Kala itu, Samsul bahri (36) menyeruak masuk rumah kecil yang jauh dari perumahan warga setempat.
Ia mengetahui, rumah tersebut dihuni oleh ibu rumah tangga berusia 28 tahun berinisial DN dan anaknya Rangga.
Samsul juga mengetahui suami DN yang juga ayah Rangga sedang tak ada di rumah, yakni sedang mencari ikan di sungai.
Tanpa halangan, Samsul memerkosa DN. Saat itulah Rangga berupaya melawan Samsul agar sang ibu selamat.
Namun nahas, Samsul yang baru keluar dari penjara setelah mendapat keringanan akibat pandemi covid-19, tidak memunyai belas kasihan.
Samsul sembilan kali membacok Rangga hingga tewas bersimbah darah.
Ia lantas melanjutkan memerkosa ibu korban. Setelahnya, ia memasukkan jasad Rangga ke karung goni dan membuangnya ke sungai.
“Pelaku kami tangkap di tempat persembunyiannya, lapangan sepak bola Gampong Alue Gadeng Kampung, Birem, hari Minggu (11/10),” kata Kapolres Langsa Ajun Komisaris Besar Giyarto, Senin (12/10/2020).
Polisi, kata dia, sempat kesulitan mencari jasad Rangga karena Samsul tak mau buka mulut menunjukkan di mana ia membuang mayat.
Tapi, jasad Rangga ditemukan tim gabungan Polres Langsa, TNI, BPBD, dan masyarakat, Minggu sore.
“Mayatnya mengapung di sungai Gampong Alue dalam kondisi masih berpakaian lengkap,” kata dia.
Ia mengungkapkan, terdapat luka bacokan di pundak kiri. Selain itu, ada luka tusuk di leher, rahang, bahu serta tangan kanan.
Kekinian, jenazah Rangga telah dimakamkan. ironis, pemakamannya tanpa dilepas oleh sang ayah yang masih menunggu istrinya di rumah sakit.
Bagi yang sering nyinyir dengan mengatakan "ibu yg tidak melahirkan normal belum menjadi wanita sempurna", Monggo kapan-kapan cobain SC ya biar tau rasanya.
Berikut fakta-faktanya!
Ternyata yang membuat ibu melahirkan ceasar sering sakit pinggang dan nyyit nyyit sakit di punggung itu efek ini lho.
Pembiusan yang biasa dilakukan pada tahap awal operasi. Selanjutnya ketika obat bius sudah masuk, perlahan-lahan tubuh bagian bawah mati rasa dan tim bedah mulai membuat sayatan demi sayatan hingga rahim terbuka dan bayi bisa dikeluarkan.
Anastesi epidural (suntikan obat bius lewat tulang belakang), berikut fakta-faktanya;
Dilansir dari hellosehat.com, epidural adalah salah satu bentuk bius lokal yang biasa digunakan untuk membuat bagian tertentu pada tubuh seseorang jadi mati rasa.
Nah, epidural nggak akan membuat kamu hilang kesadaran sepenuhnya, karena fungsinya hanya untuk menawar rasa sakit (analgesia). Saat epidural disuntikan ke area saraf tulang belakang, impuls-impuls saraf sensoris tulang belakang akan diblokir.
2. Epidural nggak bisa sembarangan diberikan
Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dan tentunya epidural sulit didapatkan kalau kamu memilih persalinan di klinik bersalin biasa (yang tidak punya dokter anestesi) atau melahirkan di rumah.
Untuk operasi caesar, epidural akan diberikan sebelum operasi dimulai.
3. Epidural punya 2 pilihan, bervariasi tergantung ‘kekuatannya’ untuk menahan rasa sakit.
Epidural pertama: Merupakan epidural biasa yang diberikan dengan cara disuntikkan pada bagian punggung ibu bersalin melalui otot punggung, hingga analgesia tersebut mencapai rongga epidural dan akan ditambahkan setelah satu atau dua jam berikutnya.
Jenis epidural kedua: adalah kombinasi spinal epidural, di mana biasanya obat bius diinjeksi pada membran yang melapisi tulang belakang sehingga mencapai rongga epidural.
Nah, kemudian selang atau kateter akan dipasang pada jalur tersebut sehingga lebih mudah untuk diinjeksi lagi.
4. Padahal prosedurnya ternyata nggak sesimpel yang kamu pikirkan
Prosedur injeksi epidural dilakukan dalam beberapa tahap.
Untuk memulai prosesnya, biasanya pasien akan diminta untuk berbaring menyamping dengan membungkukkan punggung (bungkuk udang). Duduk dengan tubuh sedikit membungkuk juga bisa menjadi pilihan. Setelah ini, proses injeksi akan mulai dilakukan.
Injeksi ditujukan untuk menahan rasa sakit selama melahirkan, sehingga kateter akan dibutuhkan agar obat bisa diberikan secara berdosis.
Pada prosedur ini, kateter akan dibiarkan selama proses kelahiran berlangsung untuk memastikan bahwa dosis bisa ditingkatkan saat diperlukan.
Kateter baru akan dilepas ketika proses selesai dan sang ibu sudah akan menuju ruang penyembuhan.
5. Selama epidural diberikan, rasa sakit persalinan akan jauh berkurang.
Ada beberapa keuntungan epidural diantaranya;
Bagi yang menjalani operasi caesar, epidural tak akan membuatmu tak sadarkan diri sehingga kamu masih bisa mengikuti jalannya persalinan.
Epidural yang telah diberikan juga akan membantu mengurangi rasa sakit yang muncul pasca operasi.
Karena rasa sakit berkurang atau hilang sama sekali, ibu bersalin bisa menjalani proses persalinan dengan pikiran yang lebih tenang dan tidak panik
6. Memang sih rasa sakit melahirkan berkurang, tapi ada risiko yang wajib kamu ketahui.
Biasanya sih epidural nggak akan disarankan pada pasien yang mengalami perdarahan atau tekanan darah rendah, sedang mengalami infeksi terutama di bagian punggung dan menggunakan pengencer darah karena banyak resikonya.
Resiko-resiko seperti sakit punggung dan susah buang air kecil karena mati rasa pasca kelahiran serta banyak resiko lainnya.
Yang pasti, mau dihadapi bagaimanapun, yang penting ibu dan bayi selamat.
Dan jangan lagi mengecap ibu yang melahirkan dengan operasi caesar bukan ibu seutuhnya.
Karena operasi caesar tak semudah yang kamu bayangkan, perjuangan antara hidup dan mati saat melahirkan sama-sama mereka rasakan.
Sumber: suara.com